Secara Historis awal sebelum terbentuknya Desa Silo, Desa Silo adalah kawasan hutan, yang mana pada saat itu datanglah perantauan dari Madura Batu Ampar yang bernama Kakek Salam Dan Nenek Salam, Beliaulah yang membabat hutan kawasan Desa Silo.
Berjalan sekian tahun pada masa itu salah satu tokoh bernama Bapak maat, dialah seorang Petapa yang memberikan nama SILO REDJO yang artinya Duduk Bersila dengan tenang dan Jembar.
Perluasan kawasan semakin lebar dengan bertambahnya para perantau yang didominasi asli RAS suku madura semakin semangat membabat hutan dalam upaya memenuhi perjuangan hidupnya. Kurun waktu berhilir semakin banyak penduduk dan berkelompok berlomba lomba memperluas kawasan wilayahnya.
Pada tahun 1908 adalah masa dimana indonesia masih dalam penjajahan bangsa Belanda. Disaat itulah Kawasan daerah Siloredjo diresmikan sebuah desa yang bernama Desa Silo.
Kepala Desa Silo yang pertama dibawah kepemimpinan Bapak ATUN DJAIMAN. Beliau memimpin sampai usia 65 tahun dikarenakan wafat dan dimakamkan di Dusun Krajan RT.04 RW.01 Desa Silo Kecamatan Desa Silo. Dimasa kepemimpinan beliau,Desa silo masih tertunggangi oleh penjajah belanda dan jepang.
Setelah meninggalnya Bapak Atun digantilah PJ dari KARTEKER (TNI) saudara Bapak ISMUNANDAR. Pada masa itu kepala desa modelkepemimpinannya ditunjuk, bukan dipilih. Yang dipercayai untuk menjabat PJS adalah KARTEKER utusan dari TNI.
Untuk kepemimpinan pemerintah Desa selanjutnya melalui Pemilhan Umum, dan yang terpilih sauadara Bapak SHODIQ.
Berjalan keperiode selanjutnya :
Bapak NASIR
Bapak Nurahmad
Bapak DASIR
Periode tahun 2015 s/d 2020 kepemimpinan terahir Pemerintah desa Silo dipimpin Oleh Bapak Dasir.